RSS

Category Archives: Artikel

4 Tokoh Bersinar di 2012


Menjelang akhir tahun 2012, saya menyusun 4 orang tokoh yang bersinar sepanjang tahun 2012. Inilah mereka….

4. Lionel Messi

Tidak dapat dipungkiri, selama tahun 2012, ia menciptakan beberapa rekor baru. Menciptakan 91 gol selama 1 tahun kalender masehi adalah rekor terbaru yang ia ciptakan. Ada yang bisa menghentikan Messi? 😀

3. Barrack Obama

Walaupun Amerika diterpa krisis ekonomi, Barrack Obama tetap dipercaya oleh warganya untuk memimpin negara adigdaya tersebut. Hal tersebut terlihat dalam Victory Speech yang ia berikan ketika memastikan diri menjadi Presiden AS untuk kedua kalinya. Sebauh pidato yang (menurut saya) luar biasa, Pendukung setianya tetap loyal kepadanya dan dengan tagline “moves forward”  ia membuktikan kharismanya masih bertahan hingga saat ini.

2. Joko Widodo

Ada yang tidak mengenal Joko Widodo? Gubernur Jakarta periode 2012-2017 ini muncul dari Solo dan memipin Kota Jakarta bersama pasangannya, Basuki Tjahaja.  Memulai karir politiknya sebagai Walikota Solo, Joko Widodo tidak gentar untuk bertarung dalam pemilihan Gubernur Jakarta. Ia berhasil menyingkirkan Fauzi Bowo dalam pemilihan Gubernur Jakarta. Program-programnya sangat ditunggu warga Jakarta untuk direalisasikan.

1. PSY – Gangnam Style

Saya rasa tahun 2012 ini milik PSY. Demam Gangnam Style menjamur di mana-mana tanpa kenal tempat. Lagu yang memiliki reff easy listening ditambah gerakan dance yang memancing tawa menjadi modal berharga PSY ketika memboomingkan lagu ini. Di youtube saja, selama 5 bulan sudah ada lebih dari 1 Miliar Viewers dengan 6 juta lebih “like”.  Sejauh ini, ada yang tidak tahu gangnam style? :p

 
1 Comment

Posted by on December 27, 2012 in Artikel

 

Tags: , , ,

Seorang Anak yang Merindukan Ibu


Empat tahun yang lalu, kecelakaan telah merenggut orang yang kukasihi, sering aku bertanya-tanya, bagaimana keadaan istriku sekarang di alam surgawi, baik-baik sajakah? Dia pasti sangat sedih karena sudah meninggalkan sorang suami yang tidak mampu mengurus rumah dan seorang anak yang masih begitu kecil. Begitulah yang kurasakan,karena selama ini aku merasa bahwa aku telah gagal, tidak bisa memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani anakku, dan gagal untuk menjadi ayah dan ibu untuk anakku.

Suatu hari, ada urusan penting di tempat kerja, aku harus segera berangkat ke kantor, anakku masih tertidur. Ohhh aku harus menyediakan makan untuknya.

Karena masih ada sisa sedikit nasi, jadi aku menggoreng telur untuk dia makan. Setelah memberitahu anakku yang masih mengantuk, kemudian aku bergegas

berangkat ke tempat kerja. Peran ganda yang kujalani, membuat energiku benar-benar terkuras. Suatu hari ketika aku pulang kerja aku merasa sangat lelah, setelah bekerja sepanjang hari. Hanya sekilas aku memeluk dan mencium anakku, aku langsung masuk ke kamar tidur, dan melewatkan makan malam.

Namun, ketika aku merebahkan badan ke tempat tidur dengan maksud untuk tidur sejenak menghilangkan kepenatan, tiba-tiba aku merasa ada sesuatu yang pecah dan tumpah seperti cairan hangat! Aku membuka selimut dan….. di sanalah sumber ‘masalah’nya … sebuah mangkuk yang pecah dengan mie instan yang berantakan di seprai dan selimut!

Oh…Tuhan! Aku begitu marah, aku mengambil gantungan pakaian dan langsung menghujani anakku yang sedang gembira bermain dengan mainannya, dengan pukulan-pukulan! Dia hanya menangis, sedikitpun tidak meminta belas kasihan, dia hanya memberi penjelasan singkat:

“Ayah, tadi aku merasa lapar dan tidak ada lagi sisa nasi. Tapi ayah belum pulang, jadi aku ingin memasak mie instan. Aku ingat, ayah pernah mengatakan untuk tidak menyentuh atau menggunakan kompor gas tanpa ada orang dewasa di sekitar, maka aku menyalakan mesin air minum ini dan menggunakan air panas untuk memasak mie. Satu untuk ayah dan yang satu lagi untuk saya . Karena aku takut mie’nya akan menjadi dingin, jadi aku menyimpannya di bawah selimut supaya tetap hangat sampai ayah pulang. Tapi aku lupa untuk mengingatkan ayah karena aku sedang bermain dengan mainanku, aku minta maaf,ayah … “

Seketika, air mata mulai mengalir di pipiku, tetapi, aku tidak ingin anakku melihat ayahnya menangis maka aku berlari ke kamar mandi dan menangis dengan menyalakan shower di kamar mandi untuk menutupi suara tangisku. Setelah beberapa lama, aku hampiri anakku, kupeluknya dengan erat dan memberikan obat kepadanya atas luka bekas pukulan dipantatnya, lalu aku membujuknya untuk tidur. Kemudian aku membersihkan kotoran tumpahan mie di tempat tidur.

Ketika semuanya sudah selesai dan lewat tengah malam, aku melewati kamar anakku, dan melihat anakku masih menangis, bukan karena rasa sakit di pantatnya, tapi karena dia sedang melihat foto ibu yang dikasihinya.

Satu tahun berlalu sejak kejadian itu, aku mencoba, dalam periode ini, untuk memusatkan perhatian dengan memberinya kasih sayang seorang ayah dan juga kasih sayang seorang ibu, serta memperhatikan semua kebutuhannya. Tanpa terasa, anakku sudah berumur tujuh tahun, dan akan lulus dari Taman Kanak-kanak. Untungnya, insiden yang terjadi tidak meninggalkan kenangan buruk di masa kecilnya dan dia sudah tumbuh dewasa dengan bahagia.

Namun, belum lama, aku sudah memukul anakku lagi, saya benar-benar menyesal. Guru Taman Kanak-kanaknya memanggilku dan memberitahukan bahwa anak saya absen dari sekolah. Aku pulang kerumah lebih awal dari kantor, aku berharap dia bisa menjelaskan. Tapi ia tidak ada dirumah, aku pergi mencari di sekitar rumah kami, memangil-manggil namanya dan akhirnya menemukan dirinya di sebuah toko alat tulis, sedang bermain komputer game dengan gembira. Aku marah, membawanya pulang dan menghujaninya dengan pukulan-pukulan. Dia diam saja lalu mengatakan,

“Aku minta maaf, ayah“.

Selang beberapa lama aku selidiki, ternyata ia absen dari acara “pertunjukan bakat” yang diadakan oleh sekolah, karena yg diundang adalah siswa dengan ibunya. Dan itulah alasan ketidakhadirannya karena ia tidak punya ibu.

Beberapa hari setelah penghukuman dengan pukulan rotan, anakku pulang ke rumah memberitahuku, bahwa disekolahnya mulai diajarkan cara membaca dan menulis. Sejak saat itu, anakku lebih banyak mengurung diri di kamarnya untuk berlatih menulis,aku yakin , jika istriku masih ada dan melihatnya ia akan merasa bangga, tentu saja dia membuat saya bangga juga!

Waktu berlalu dengan begitu cepat, satu tahun telah lewat. Tapi astaga, anakku membuat masalah lagi. Ketika aku sedang menyelasaikan pekerjaan di hari-hari terakhir kerja, tiba-tiba kantor pos menelpon. Karena pengiriman surat sedang mengalami puncaknya, tukang pos juga sedang sibuk-sibuknya, suasana hati mereka pun jadi kurang bagus. Mereka menelponku dengan marah-marah, untuk memberitahu bahwa anakku telah mengirim beberapa surat tanpa alamat. Walaupun aku sudah berjanji untuk tidak pernah memukul anakku lagi, tetapi aku tidak bisa menahan diri untuk tidak memukulnya lagi, karena aku merasa bahwa anak ini sudah benar-benar keterlaluan. Tapi sekali lagi, seperti sebelumnya, dia meminta maaf :

Maaf, ayah”. Tidak ada tambahan satu kata pun untuk menjelaskan alasannya melakukan itu.

Setelah itu saya pergi ke kantor pos untuk mengambil surat-surat tanpa alamat tersebut lalu pulang. Sesampai di rumah, dengan marah aku mendorong anakku ke sudut mempertanyakan kepadanya, perbuatan konyol apalagi ini? Apa yang ada dikepalanya?

Jawabannya, di tengah isak-tangisnya, adalah : “Surat-surat itu untuk ibu…..”. Tiba-tiba mataku berkaca-kaca. …. tapi aku mencoba mengendalikan emosi dan terus bertanya kepadanya: “Tapi kenapa kamu memposkan begitu banyak surat-surat, pada waktu yg sama?”

Jawaban anakku itu : “Aku telah menulis surat buat ibu untuk waktu yang lama, tapi setiap kali aku mau menjangkau kotak pos itu, terlalu tinggi bagiku, sehingga aku tidak dapat memposkan surat-suratku. Tapi baru-baru ini, ketika aku kembali ke kotak pos, aku bisa mencapai kotak itu dan aku mengirimkannya sekaligus”. Setelah mendengar penjelasannya ini, aku kehilangan kata-kata, aku bingung,

tidak tahu apa yang harus aku lakukan, dan apa yang harus aku katakan. Aku bilang pada anakku, “Nak, ibu sudah berada di surga, jadi untuk

selanjutnya, jika kamu hendak menuliskan sesuatu untuk ibu, cukup dengan membakar surat tersebut maka surat akan sampai kepada mommy. Setelah mendengar hal ini, anakku jadi lebih tenang, dan segera setelah itu, ia bisa tidur dengan nyenyak. Aku berjanji akan membakar surat-surat atas namanya, jadi saya membawa surat-surat tersebut ke luar, tapi…. aku jadi penasaran untuk tidak membuka surat tersebut sebelum mereka berubah menjadi abu.

Dan salah satu dari isi surat-suratnya membuat hati saya hancur yang isinya:

‘ibu sayang’, Aku sangat merindukanmu! Hari ini, ada sebuah acara ‘Pertunjukan Bakat’ di sekolah, dan mengundang semua ibu untuk hadir di pertunjukan tersebut. Tapi kamu tidak ada, jadi aku tidak ingin menghadirinya juga. Aku tidak memberitahu ayah tentang hal ini karena aku takut ayah akan mulai menangis dan merindukanmu lagi. Saat itu untuk menyembunyikan kesedihan, aku duduk di depan komputer dan mulai bermain game di salah satu toko. Ayah keliling-keliling mencariku, setelah menemukanku ayah marah, dan aku hanya bisa diam, ayah memukul aku, tetapi aku tidak menceritakan alasan yang sebenarnya.

 

Ibu, setiap hari aku melihat ayah merindukanmu, setiap kali dia teringat padamu, ia begitu sedih dan sering bersembunyi dan menangis di kamarnya. Aku pikir kita berdua amat sangat merindukanmu. Terlalu berat untuk kita berdua. Tapi bu, aku mulai melupakan wajahmu. Bisakah ibu muncul dalam mimpiku sehingga aku dapat melihat wajahmu dan ingat kamu? Temanku bilang jika kau tertidur dengan foto orang yang kamu rindukan, maka kamu akan melihat orang tersebut dalam mimpimu. Tapi ibu, mengapa engkau tak pernah muncul ?

Setelah membaca surat itu, tangisku tidak bisa berhenti karena aku tidak pernah bisa menggantikan kesenjangan yang tak dapat digantikan semenjak ditinggalkan oleh istriku

Note : Untuk para suami dan laki-laki, yang telah dianugerahi seorang istri/pasangan yang baik, yang penuh kasih terhadap anak-anakmu selalu berterima-kasihlah setiap hari pada istrimu. Dia telah rela menghabiskan sisa umurnya untuk menemani hidupmu, membantumu, mendukungmu, memanjakanmu dan selalu setia menunggumu, menjaga dan menyayangi dirimu dan anak-anakmu. Hargailah keberadaannya, kasihilah dan cintailah dia sepanjang hidupmu

dengan segala kekurangan dan kelebihannya, karena apabila engkau telah kehilangan dia, tidak ada emas permata, intan berlian yang bisa menggantikannya.

Sumber : KSH 

 
2 Comments

Posted by on October 9, 2012 in Artikel, cerpen, kasih sayang, Kutipan, Motivasi

 

Tags: , , , ,

@PianoGuys – What’s Make You Beautiful (COVER)


Sudah lama saya mengikuti dan melihat @PianoGuys dari youtube. Dan baru kali ini saya sempat untuk memposting mengenai mereka.

PianoGuys diawali dari Jon Schmidt di piano dan Steven Sharp Nelson yang dikenal sebagai Cello Guy. Kolaborasi keduanya menghasilkan musik high class. Kehadiran mereka pun ditambah beberapa orang yang menjadi tim dari PianoGuys.

Salah satu video mereka “What Makes You Beautiful (5 Piano Guys, 1 piano) – ThePianoGuys” telah diviews 6,638,459 hanya dalam waktu kurang lebih 1 bulan sejak diuploadke youtube!!!

Penasaran dengan videonya?

Check this out!

 

Coba tonton juga video mereka yang lain. Alunan musik yang indah mengalun manis di telinga.

Semoga musisi Indonesia ada yang dapat seperti mereka…
🙂

 
Leave a comment

Posted by on August 21, 2012 in Artikel, Indonesia

 

Tags: , , ,

Gelas Kosong


Selasa malam, 24 Juli, saya sedang buka blog ini melihat postingan yang lama. Tak lama, saya melihat postingan lama “Perhatikan Apa Yang Dibicarakannya..“. Sejurus kemudian, saya tertarik untuk menulis mengenai komunikasi, dan yang berhubungan dengan posting tersebut.

Apa yang anda lakukan atau bagaimana sikap anda ketika berkomunikasi dengan orang terlebih orang tersebut merupakan orang yang baru anda temui dan anda bahkan belum pernah berbicara dengan orang tersebut?

Jika pertanyaan tersbut diajukan kepada saya, jawaban yang terlintas di pikiran adalah “mengosongkan gelas saya” terlebih dahulu. Gelas apa yang dimaksud?

Ketika kita sedang berkomunikasi dengan orang, terlebih orang tersebut baru anda temui, ada baiknya kita menjadi pendengar yang baik terlebih dahulu.

Analogi gelas yang penuh. Kalau gelas yang kita punya sudah penuh terisi air, tentu apabila ditambah air lagi, akan tumpahlah air tersebut. Jadi, apa yang harus kita lakukan? Ya, kosongkan gelas yang kita punya terlebih dahulu, sehingga gelas yang kita punya sudah siap untuk diisi air lagi dan tidak menyebabkan tumpahnya air.

Dengan mengosongkan gelas kita sendiri, kita dapat menjadi pendengar yang baik. Komunikasi yang baik dan efektif pun akan tercipta. Orang yang menjadi lawan bicara pun akan terasa nyaman berbicara dengan kita. Secara tidak langsung pun, lawan bicara kita akan mengosongkan gelasnya juga. Dan pada saat itulah, kita mengisi air kita ke gelas yang menjadi lawan bicara kita. 😉

Semoga bermanfaat!

baca juga: Tips Membangun Komunikasi

 
 

Tags: , ,

Penilaian Manusia Vs Tulus


Ada satu hal menarik yang ingin saya bagikan kepada orang-orang yang “nyasar” di blog ini. Catatan yang merupakan satu pengalaman pribadi yang saya rasakan dan lihat secara langsung.

Coba lihat dan perhatikan orang-orang yang berada di sekitar anda. Perhatikan kegiatan dan tindak-tanduknya. Murinikah yang dia lakukan? Ataukah untuk mendapat penilaian saja dari orang lain?

Kegiatan yang tulus tidak berharap adanya balasan dari orang lain. Itu murni keikhlasan dari apa yang ia lakukan. Tidak mengharapkan adanya balasan atas apa yang ia lakukan apalagi berharap balasan yang lebih dari apa yang ia lakukan. Ia melakukan hal A, untuk mendapat balasan berupa hal B. Seperti halnya sogokan. Ironis!

Dalam istilah saya, itu dibilang “ngarep”! Tindakan ngarep itu menandakan tidak adanya ketulusan dari pekerjaan yang ia lakukan. Ia hanya berfikir apa “pikiran orang tentang dia” setelah melakukan hal tersebut, bahkan ngarep mendapatkan sesuatu dari orang lain.

Baiklah, itu untuk “ngarep”, jika mengharapkan sesuatu setelah “do something”. Lalu bagaimana jika dia tidak ngarep, tapi justru takut? Pesimistic.

Ada juga beberapa orang yang justru takut dinilai oleh orang lain. Ia selalu mikir-mikir jika melakukan sesuatu, karena takut dinilai oleh orang lain. Terlihat jiwa pesimistisnya. Takut dinilai A,B,C dan seterusnya. Takut, takut dan takut! Bisakah ia berkembang? I don’t think so.

Penilaian yang berujung akan menjadi “cap” bagi dirinya begitu menghantui dirinya. Mengapa? Karena ia merasa cap itu akan menjadi cap yang buruk bagi dirinya, hal tersebut akan hinggap di dirinya.

Lantas, bagaimana cara agar tidak menjadi orang yang disebut “ngarep” dan “pesimistic”? Jawabannya, lupakan penilaian-penilaian dari manusia, berfokus pada pekerjaan yang dilakukan dengan “TULUS”. Kegiatan yang kita lakukan dengan tulus, tidak mengharapkan imbalan atau balasan, dan tidak takut dinilai orang entah itu baik ataupun buruk. Orang yang “ngarep” akan kelihatan apabila apa yang ia harapkan tidak terwujud.Ia akan kesal sendiri, BT dan bisa saja marah-marah tak jelas. Sementara orang yang pesimistic, terlihat dengan kurangnya rasa PD (percaya diri) karena dibelenggu oleh rasa takut.

Biarkan saja penilaian-penilaian dari manusia. TULUS, Dan biarlah Tuhan yang menilai pekerjaan atas apa yang kita lakukan, karena penilaian dari manusia hanya bersifat sementara di dunia ini…

*yang menjadi pertanyaan : kita termasuk golongan orang yang mana? ngarep-pesimsitic-tulus? *

 

 

 
4 Comments

Posted by on July 2, 2012 in Artikel, blog, pengalaman, Pengembangan Diri

 

Tags: , , , , ,

Universitas Kehidupan


Universitas Kehidupan

Jika semua yang kita kehendaki terus kita MILIKI, darimana kita belajar IKHLAS
Jika semua yang kita impikan segera TERWUJUD, darimana kita belajar SABAR
Jika setiap doa kita terus DIKABULKAN, bagaimana kita dapat belajar IKHTIAR.

Seorang yang dekat dengan Tuhan, bukan berarti tidak ada air mata
Seorang yang taat pada Tuhan, bukan berarti tidak ada kekurangan
Seorang yang tekun berdoa, bukan berarti tidak ada masa sulit
Biarlah Tuhan yang berdaulat sepenuhnya atas hidup kita, karena Dia tahu yang tepat untuk memberikan yang terbaik.

Ketika kerjamu tidak dihargai, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETULUSAN
Ketika usahamu dinilai tidak penting, maka saat itu kamu sedang belajar KEIKHLASAN
Ketika hatimu terluka sangat dalam.., maka saat itu kamu sedang belajar tentang MEMAAFKAN.

Ketika kamu lelah dan kecewa, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KESUNGGUHAN
Ketika kamu merasa sepi dan sendiri, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KETANGGUHAN
Ketika kamu harus membayar biaya yang sebenarnya tidak perlu kau tanggung, maka saat itu kamu sedang belajar tentang KEMURAHAN HATI.

Tetap semangat….
Tetap sabar….
Tetap tersenyum…..
Karena kamu sedang menimba ilmu di UNIVERSITAS KEHIDUPAN

TUHAN menaruhmu di “tempatmu” yang sekarang, bukan karena “KEBETULAN”
Orang yang HEBAT tidak dihasilkan melalui kemudahan, kesenangan, dan kenyamanan
MEREKA di bentuk melalui KESUKARAN, TANTANGAN & AIR MATA.

______

(Disadur dari Buku “Sepatu Dahlan Iskan”)

 

Tags: , , , , ,

Tak Ada Yang Lebih Baik Dari… #GrazieALE10


Musim ini menjadi musim terakhir bagi Il Pinturicchio, Alessandro Del Piero, bermain di klub yang membesarkan namanya selama 19 tahun, Juventus. Tentu banyak kenangan yang tersimpan dalam memori Ale dan juga juventini.

Scudetto ke 8 bersama Juve

Scudetto ke 8 bersama Juve

Melalui akun pribadinya di facebook, ia menyampaikan rasa terima kasih  selama 19 tahun berkostum hitam putih. Walaupun masih menyimpan 1 laga lagi di Final Coppa Italia, Del Piero mengungkapkan perasannya seperti ini:

TAK ADA YANG LEBIH BAIK DARI…

Dari 8 Scudettos.
Dari promosi dari serie B.
Dari Coppa Italia (mari berharap dua).
Dari 4 Piala Super Italia.
Dari Liga Champions.
Dari Piala Super Eropa.
Dari Piala Intercontinental.
Dari sebuah gol ke gawang Fiorentina.
Dari gaya gol Del Piero.
Dari sebuah gol di Tokyo.
Dari air mata saya.
Dari sebuah gola di Bari.
Dari gol tendangan voli back-heel di derby.
Dari gol untuk pengacara.
Dari lidah kelu di pertandingan melawan Inter.
Dari sebuah assist kepada David.
Dari gol ke-187.
Dari sebuah gol di Jerman.
Dari Berlin.
Dari sebuah goal ke Frosinone.
Dari pencetak gol terbanyak serie B.
Dari pencetak gol terbanyak serie A.
Dari standing ovation di Bernabeu
Dari 704 pertandingan dengan jersey hitam-putih.
Dari 289 gol.
Dari sebuah tendangan bebas yang menghasilkan scudetto.
Dari sebuah gol ke gawang Atalanta.
Dari rekor apapun.
Dari jersey nomor sepuluh dengan tulisan Del Piero.
Dari ban kapten.

Tak ada, kecuali… apa yang telah Anda berikan kepada saya selama 19 tahun.

Saya merasa senang Anda tersenyum, bersorak, menangis, bernyanyi, berteriak untuk saya dan bersama saya.

Bagi saya, tak ada warna yang bisa lebih cerah dibandingkan hitam dan putih.

Kalian membuat impian saya terwujud. Lebih dari apapun, hari ini saya hanya ingin mengucapkan TERIMA KASIH.

Selalu bersama Anda
Alessandro

———————————————————————————————————————————————————————————————————

Salam Perpisahan Ale

Salam Perpisahan Ale

#GrazieALE10

 
Leave a comment

Posted by on May 17, 2012 in Artikel, Juventus, olahraga

 

Tags: ,

JUVENTUS #SCUD3TT0!!!! dan … Grazie, Ale!


#ForzaJUVE #Campione #SCUD3TT0 dan berbagai macam hashtag lain muncul di twitter ketika Juventus memastikan gelar juara yang ke 30 nya di Liga Italia. Banyak pro kontra yang mempertanyakan jumlah gelar scudetto juve hingga musim ini. Tetapi, sebagai seorang Juventini, sudah pasti saya memilih ini merupakan gelar ke 30 bagi I Bianconeri.

SCUD3TT0

SCUD3TT0

Penampilan Juventus musim ini saya nilai luar biasa. Tak terkalahkan selama 38 pertandingan, hanya kebobolan 20 gol, ditambah sumber pencetak gol terbilang rata, pemain-pemain belakang seperti Caceres, Chiellini, Bonucci, Barzagli hingga Lichsteiner pun ikut serta menyumbang gol bagi klub selama musim ini. Aksi luar biasa Juventus ini seakan menutup musim-musim yang kurang baik sebelumnya.

Apa kunci Juventus musim ini? Mungkin banyak jawaban. Dan inilah versi saya:

1. Trio M-V-P

MVP

MVP

Marchisio-Vidal-Pirlo.

Untuk yang sering menonton Juve, pasti tahu betapa vitalnya peran ketiga gelandang ini. Trio gelandang ini adalah trio gelandang komplementer alias saling melengkapi. Marchisio dengan kegesitannya menyisir lapangan, Vidal dengan tenaga kudanya tak segan-segan untuk berinteraksi dengan lawan, serta Pirlo dengan kelihaiannya memimpin permainan, menjadi salah satu kunci sukses Juve musim ini.

2. Pertahanan tangguh. Kuartet B-B-B-C

Buffon Barzagli Bonucci Chiellini

Buffon Barzagli Bonucci Chiellini

Buffon-Bonucci-Barzagli-Chiellini.

Trio bek Bonucci-Barzagli-Chiellini berdiri kokoh di depan Gianluigi Buffon. Dengan seringnya digunakan formasi 3-5-2 oleh Antonio Conte, secara langsung membuat trio ini diturunkan dalam waktu yang bersamaan. Kebobolan hanya 20 gol musim ini (memecahkan rekor Juve pribadi), telah membuktikan solidnya pertahanan yang digalang ketiga pemain ini. Tak lupa pula pemain belakang lain seperti Martin Caceres, De Ceglie, hingga Stephan Lichsteiner yang ikut berkontribusi atas pertahanan tangguh selama 1 musim.

Pertahanan Juve tak akan lengkap bila tanpa sang kiper, Gianluigi Buffon. Penyelamatan-penyelamatan gemilang yang ia lakukan musim ini seperti membuat pikiran kita melayang ke 2006, kala Italia menjadi juara piala dunia. Penampilan Buffon musim ini menyerupai penampilan yang ia suguhkan 2006 silam. Terlepas dari kesalahan yang ia lakukan kala bersua Lecce, 1 musim ini Buffon membuktikan ia masih menjadi salah satu kiper terbaik di dunia.

Yang mengejutkan, kuartet ini berasal dari Italia. Semoga pelatih timnas Italia, Cesare Prandelli, tahu bagaimana memaksimalkan potensi mereka di timnas untuk Euro 2012 esok.

3. Motivasi kuat

Motivasi kuat ini berasal dari pemain dan pelatih. Pemain-pemain di skuad Juve seolah lapar dan dahaga akan gelar juara. Mereka berlari tanpa henti selama 90 menit. Pressure yang mereka berikan kepada tim lawan menampilkan penampilan Juve yang terkenal “Lo Spirito Juve“. Pelatih pun begitu. Antonio Conte sepertinya ingin menbuktikan kepada orang-orang yang ragu akan dirinya ketika ia mengabil alih kursi kepelatihan Juve tahun lalu. Dengan modal 5 scudetto yang pernah ia raih bersama Juve, ia membawa Juve menjadi tim yang bermain dinamis dan tak kenal lelah.

4. Figur pelatih

Antonio Conte

Antonio Conte

Figur pelatih Antonio Conte merupakan orang yang berjasa untuk Scudetto yang ke 30 ini. Yang saya salut dari seorang Conte adalah kejeliannya dalam membaca permainan. Ketika awal menjadi pelatih Juve, ia menggunakan formasi 4-2-4. Tapi seiring berjalannya waktu ia menggunakan formasi 3-5-2 atau 4-3-3. Hebatnya lagi, ia bisa mengganti formasi di tengah-tengah permainan tergantung performa tim dan lawan yang dihadapi. Hal itulah yang menjadi salah satu senjata yang membuat Juve tak terkalahkan musim ini. Ketika permainan dimulai ia bisa saja menggunakan 4-3-3. Akan teteapi jika performa tim tidak baik selama pertandingan, ia dapat dengan fleksibel mengganti formasi menjadi 3-5-2. Hal lain yang patut disaluti dari Conte adalah ia mampu memotivasi dan mengajak pemain untuk total dan fokus selama 90 menit pertandingan. Selain itu, tak memandang pemain senior atau tidak, Conte mampu tegas kepada para pemainnya.

5. Penyerang “gantian”

Vucinic Quags Matri

Vucinic Quags Matri

Ada 5 penyerang di skuad Juventus. Matri, Vucinic, Borriello, Quagliarella, dan Ale Del Piero. Akan tetapi tengok berapa jumlah gol yang mereka buat. Di SERIE-A, praktis hanya Matri dan Vucinic yang paling banyak. Vucinic pun tak menyentuh angka 2 digit, itu pun sama dengan jumlah gol yang dicetak gelandang, Marchisio. Matri pun “hanya” 10 gol. Tapi itulah yang membuat skuad penyerang ini unik. Dengan penyerang-penyerang seperti ini, Juve menjadi tim yang tidak “ketergantungan” terhadap penyerang. Seperti yang saya sebutkan di awal, bek-bek pun kerap kali mencetak gol untuk Juve. Justru penyerang-penyerang ini dapat menjadi pemberi assist bagi yang lain. Penyerang-penyerang yang diturunkan Conte pun bervariasi tiap pertandingan, dikombinasikan dari kelimanya. Mereka menjadi pemain yang siap tampil jika dipanggil Conte untuk masuk lapangan.

6. Pemain Terbaik : Andrea Pirlo

Andrea Pirlo #21

Andrea Pirlo #21

Pemain 32 tahun ini menjelma menjadi sosok yang tergantikan di skuad. Posisi deep playmaker yang diembannya dijalankan dengan baik. Tak heran 13 assists ia sumbangkan untuk Juve musim ini. Pemain-pemain Juve seolah termanjakan oleh umpan-umpan manisnya. Jika dihubungkan dengan musik, Pemain bernomor punggung 21 ini merupakan dirigen permainan Juve. Ia yang menentukan irama permainan dan akan dibawa ke mana arah permainan Juve. AC Milan pasti menyesal melepasnya.

Sepak bola selalu menawarkan dua sisi. Di sisi satu, Juventini sedang bahagia dengan scudetto yang diraih, di sisi lainnya bersedih dengan dengan tidak adanya perpanjangan kontrak untuk Il Capitano, Del Piero. Sumbangsih Del Piero musim ini terbilang lumayan, karena ia tidak menempati pos reguler untuk bermain. 2 gol di Coppa Italia serta 3 gol dan 2 assist di SERIE-A. Pencampaian yang baik mengingat gol serta assist yang iaberikan di kala Juve benar-benar membutuhkannya.

19 tahun bersama Juventus dan 8 gelar scudetto yang ia berikan pasti akan dikenang baik oleh para Juventini.
Terima kasih Ale untuk loyalitas yang diberikan.

Grazie, ALE!!

Forza JUVE!!

Klik this for -> JUVE’s ANTHEM

 

 

 
Leave a comment

Posted by on May 17, 2012 in Artikel, Juventus, olahraga

 

Tags: , , , , , , ,

Karantina Finalis PPAN Jabar 2012


Karantina Finalis PPAN Jabar 2012

(Cerita ini ditulis oleh salah satu finalis, Puji Maharani)

Hari ini, sepekan yang lalu, saya dipulangkan ke realita: menjadi sarjana segar yang kesibukannya “cuma” mengurus surat-surat kelulusan dan persiapan wisuda bulan depan. Sebelumnya, selama tiga hari, saya bersenang-senang bersama lima puluh satu teman baru dari seantero Jawa Barat, yang prestasinya mengintimidasi namun kepribadiannya menginspirasi.

Kami dikumpulkan di The Cipaku Garden Hotel dalam rangka Seleksi Tahap III Pertukaran Pemuda Antarnegara 2012. Dengan perjuangan lumayan untuk menempuh jalanan yang naik-turun untuk mencapai lokasi, mungkin ini alasannya hotel tersebut dijadikan tempat karantina. Tapi, toh perjalanan lima puluh dua orang peserta Seleksi ini jauh lebih berliku. Kami melewati seleksi administrasi di tahap pertama, bersaing dengan sekitar 600 pendaftar lainnya. Lolos dari sana, 132 orang dinyatakan layak mengikuti seleksi tahap kedua di kantor Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Bandung, untuk kemudian disaring lagi menjadi 52. Saat pertama kali menjejakkan kaki di hotel, saya masih dirundung rasa tidak percaya bahwa saya sudah tiba di lokasi, mengenakan setelan rok-kemeja-scarf dan rambut dicepol, menenteng koper, siap menjadi peserta karantina. I mean, me, of all people? Really?

Yes, apparently. Siang itu juga, saya dan 51 peserta Seleksi lainnya disambut dengan sebuah maraton: tes tertulis dan tiga Focus Group Discussion (FGD). Rencananya, dari hasil seleksi tersebut, akan dipilih dua puluh orang untuk mengikuti tes wawancara dan kesenian di hari berikutnya. Belum juga hari itu berujung, saya sudah optimis tidak akan lolos. Lima belas menit diskusi plus tiga menit presentasi, dikalikan tiga, dengan sekitar delapan orang dalam satu kelompok, tak saya rasa cukup untuk tampil all-out, dan kemudian dianggap layak menjadi satu dari dua puluh besar. Saya dilanda perasaan yang sama seperti sehabis tes presentasi pada seleksi tahap kedua: I believed that I worth more than three minutes, yet three minutes was all I’ve got. Ya sudahlah, yang penting di sana saya bisa makan kenyang, tidur nyaman, dan dikelilingi teman-teman. Daripada bersusah hati memikirkan minimnya kesempatan ikut seleksi di hari kedua, meskipun sebenarnya berharap bisa ikut tes wawancara, lebih baik saya menikmati waktu yang tersisa dengan bersenang-senang (dan menikmatifree flow kue surabi yang enak waktu sarapan).

Ternyata, Tuhan memang sang Maha Pemberi Kejutan. Esok paginya, panitia mengumumkan bahwa seluruh peserta dinyatakan akan mengikuti seleksi hari kedua, yang meliputi kesenian dan tiga pos wawancara. Efek sampingnya, tahapan seleksi ini menghabiskan waktu sungguh-sungguh sehari penuh, dan baru rampung sekitar pukul 22.00. Seolah belum cukup, para peserta yang energinya sudah terkuras ini sempat-sempatnya digiring ke restoran hotel untuk “pengarahan” selama satu jam dari pihak penyelenggara, yang anehnya melibatkan seorang biduan dan organ tunggal. Padahal, rencananya, malam itu para peserta harus memersiapkan dan menampilkan batch performance. Penampilan kesenian dari 52 orang peserta Seleksi pun terpaksa ditunda hingga esok pagi, namun toh kami bertahan di ruangan Wijayakusuma hingga tengah malam, menyusun rencana.

Meski lelah luar biasa, saya sangat puas karena hari itu akhirnya saya berkesempatan unjuk kabisa secara individual, setelah sehari sebelumnya menjadi bagian dari kelompok-kelompok. Maka, ketika hari terakhir karantina tiba, yang saya pikirkan hanya sarapan kue surabi dan latihan untuk batch performance. Oh, juga kompensasi finansial untuk “pengganti biaya transportasi” yang konon akan diberikan, yang saya pikir layak didapat terutama oleh teman-teman dari luar kota.

Singkat cerita: pagi itu saya sarapan kue surabi, dengan saus gula merah dan santan kental. Nyam. Lalu saya dan teman-teman peserta Seleksi turun ke ruangan Wijayakusuma untuk latihan flash mobsebagai batch performance kami, angkatan 2012. Flash mob ini terdiri atas drama yang menggambarkan proses Seleksi selama tiga hari ke belakang dan tiga tarian singkat berlatarkan tiga jenis musik yang berbeda. Sejak saat itu, Sik Asik-nya Ayu Ting Ting (yang hampir tiap hari ada di televisi dan jadi jingle iklan) membuat saya teringat sebuah rangkaian koreografi dan berharap bisa menarikannya lagi bersama lima puluh satu orang teman baru saya. Pun, We Found Love dari Rihanna membuat saya tidak lagi terpikirkan sebuah tempat tanpa harapan, karena justru berawal dari karantina inilah kesempatan-kesempatan baru, saya yakin, akan datang. Menemukan cinta, mungkin? Siapa yang tahu? 😀

 Rampungnya batch performance kami dihujani riuh sorakan dari kakak-kakak alumni Purna Caraka Muda Indonesia Jawa Barat, “G-OO-D J-O-B, good job, good job!” yang menghangatkan hati, sebelum kembali dag-dig-dug lagi menunggu pengumuman hasil Seleksi.

Acara pun resmi dimulai. Sambutan. Sambutan lagi. Kapan pengumumannya, sih?

Satu-persatu nama disebut; berturut-turut untuk program pertukaran pemuda ke Malaysia, Australia, Kanada, dan terakhir ASEAN-Jepang. Tahun ini nama saya belum dapat giliran. Tak apa, karena saya percaya lima orang (tiga laki-laki, dua perempuan) yang telah ditahbiskan menjadi perwakilan Jawa Barat adalah mereka yang diyakini panitia sebagai individu-individu yang paling cocok untuk program-program tersebut.

Bohong besar kalau saya bilang saya tidak kecewa, tapi toh saya paham ini bukan soal kalah-menang. Menjadi salah satu dari lima puluh dua, yang mampu menyisihkan sekitar enam ratus pemuda Jawa Barat, sudah merupakan sebuah bukti bahwa setiap dari kami memiliki kualifikasi yang tak bisa dipandang remeh. Bisa disandingkan dengan mereka merupakan kesempatan yang belum pernah datang dalam hidup saya. Lewat mereka, saya tidak hanya berkesempatan mengenal orang-orang baru, saya juga menyadari bahwa Seleksi ini membuat saya lebih mengenal diri sendiri – ternyata persistensi dan determinasi mampu menggerakkan saya untuk belajar menari. Menyadari fakta ini, kekecewaan saya seketika disergap dan dikalahkan rasa bangga.

Pada titik ini, saya kembali teringat kata-kata Julie Andrews ketika berperan sebagai Maria dalam The Sound of Music“When God closes a door, somewhere He opens a window”. Ya, dan tidak, pikir saya. Tidak mungkin hanya satu jendela – pasti banyak! Dan mungkin tidak hanya jendela, namun pintu juga. Maka, ketika diminta mengungkapkan kesan-kesan pascakarantina, itulah yang saya katakan. Mungkin, saat itu saya hanya sedang berupaya menghibur diri sendiri ketika dihadapkan dengan pintu yang tertutup di depan mata. Tapi, ketika saya sebenarnya bisa berbalik dan mencari jendela (-jendela, dan boleh jadi juga pintu-pintu) yang terbuka, dan saya yakin teman-teman yang lain juga bisa melakukannya, mengapa tidak?

Satu pekan sudah berlalu, dan saya masih senang mengenang. Grup “Finalis Pertukaran Pemuda Antar Negara 2012, Provinsi Jawa Barat”, dengan lengkap lima puluh dua dari kami sebagai anggota, sungguh aktif bertukar sapa dan kabar, termasuk di antaranya info program-program kepemudaan dan rencana reunian.

Ah, teman-teman, bahagianya bisa menjadi bagian dari kalian!

Jajaka Finalis PPAN Jabar 2012

Jajaka Finalis PPAN Jabar 2012

Finalis PPAN Jabar 2012

Finalis PPAN Jabar 2012

Mojang PPAN Jabar 2012

Mojang PPAN Jabar 2012

Finalis PPAN Jabar 2012

Finalis PPAN Jabar 2012

Notes’ Puji Maharani

 
2 Comments

Posted by on April 19, 2012 in Artikel, Kutipan, Motivasi, pengalaman

 

Tags:

Sebuah Teladan dari Timor Leste


17 Maret 2012 yang lalu, salah satu negara muda di dunia, Timor Leste, mengadakan Pemilu Raya untuk ke tiga kalinya. Di usia yang memasuki 10 tahun, negara yang pernah menjadi Provinsi ke 27 di Indonesia ini memberikan suatu contoh atau teladan manis yang patut ditiru oleh elite politik di Indonesia.

Jose Ramos Horta

Jose Ramos Hort

Pemilihan presiden diikuti 13 kandidat. Berkurang menjadi 12 karena salah satu calon,  Xavier do Amaral meninggal sebelum diadakannya pemilu. Apa yang terjadi selepas pemilu tersebut? Harian KOMPAS, Selasa, 24 Maret 2012 di halaman 6 menjelaskan hal tersebut. Presiden Timor Leste periode 2007-2012, Jose Ramos Horta, mengaku kalah dalam pemilihan presiden tersebut. Ramos Horta, penerima hadiah Nobel Perdamaian 1996, bersama Uskup Belo, mengucapkan selamat kepada dua kandidat lainnya – Fransisco “Lu Olo” Gutterez dan Jose Maria de Vasconcelos, atau yang lebih dikenal dengan nama Taur Matan Ruak- yang berhasil melaju ke babak kedua. Ia juga akan segera menyerahkan kekuasaan begitu terpilihnya Presiden baru dalam pemilu babak ke dua pada 21 April mendatang.

Fransisco Gutteres

Fransisco Gutteres

Mengakui kekalahan tentu bukan hal yang mudah, terlebih kekalahan tersebut didapatkan ketika sedang terjadi perebutan kekuasaan. Contoh yang manis bukan bagi NKRI? Negara kecil dan muda seperti Timor Leste saja bisa melakukan hal tersebut, masa Indonesia gak bisa? 😉

Lihat saja di Indonesia. Ketika kalah pemilu, pasti gugat sana-gugat sini, teriak sana curang-sini curang. Tidak bisa menerima kekalahan dengan sportivitas yang baik. Itu yang berada di kancah perpolitikan. Coba tengok di dunia persepakbolaan Indonesia. Tim kalah, salahin wasit. Tim kalah, salahin sana-salahin sini. Melihat hal tersebut, tindakan yang dilakukan Ramos Horta tentu suatu hal yang menarik, bukan?

Taur Matan Ruak

Taur Matan Ruak

Ramos Horta dengan lapang mengakui kekalahannya dan memberikan kesempatan kepada kandidat lain untuk terus bertarung dalam pemilu. Siapa yang akan memenangi pemilu putaran kedua tersebut? Siapapun itu, kita berharap agar Timor Leste di bawah kepemimpinan Presiden yang baru dapat menjadi Negara yang lebih baik, rakyatnya bertambah makmur dan sejahtera serta terciptanya suasana aman dan nyaman.

Yang menjadi pertanyaan : Apakah teladan indah dari Timor Lorosa’e  ini dapat kita lihat di Indonesia? Kita bisa liat di Pemilu DKI Jakarta 11 Juli 2012 hingga Pemilu Presiden 2014 mendatang. 🙂

 
1 Comment

Posted by on March 23, 2012 in Artikel, Indonesia, Timor Leste

 

Tags: , , , , , ,